RSS
Share

Fenomena crop circle tak hanya terjadi di Dusun Rojosari, Desa Jogotirto, Berbah, Sleman, DIY. Hal serupa juga muncul di area persawahan Dusun Panijoyo, Kelurahan Sri Martani, Piyungan, Bantul.
Letak crop circle Bantul hanya lima kilometer dari yang pertama. Bentuknya mirip, meski lebih kecil. Jika di Sleman diameternya 70 meter, di Piyungan hanya berdiameter 25 meter.

Berdasarkan pantauan, lokasi crop circle Bantul di Piyungan tidak jauh berbeda dengan yang ada di Berbah. Yakni, di sawah yang dilewati jalan dusun.

Juga ada perbukitan di kawasan itu, namanya Bukit Patuk. Bedanya, tak seperti di Berbah, saluran udara tegangan tinggi (Sutet) agak jauh dari lokasi.

Pemilik sawah, Maryono mengaku ada yang aneh di sawahnya hari ini. " Saya baru tahu tadi siang sekitar jam 11.00 WIB," kata dia, Selasa 25 Januari 2011.

Sementara saksi mata yang pertama melihat fenomena itu, Harjono (47) mengaku melihat crop circle pukul 10.30 WIB tadi siang. "Saya sedang memberi makan ternak, saya lihat sawah roboh, bentuknya hampir sama seperti di Berbah," kata dia.

Peternak sapi itu menceritakan, tidak ada hal yang mencurigakan terjadi kemarin. "Tak ada angin kencang dan hujan deras," tambah dia.

Saat ini lokasi penemuan crop circle kedua ramai dikunjungi warga. Karena terletak agak jauh dari bukit, warga cukup melihat dari pinggir jalan. Petugas polisi juga sudah berdatangan ke lokasi.

Sejumlah spekulasi berseliweran soal penyebab terjadinya crop circle: fenomena alam, sutet, rekayasa manusia, atau UFO.

Apapun penyebabnya, fenomena crop circle di Indonesia sudah makan korban. Salah satu pengunjung tewas, diduga terjatuh di Gunung Suru, Berbah, Sleman. vivanews.com

Inilah foto Crop Circle Bantul Yogya


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar